Hi everyone…
Finally i have a blog !!!!!!
I want to thank my wife for giving me such a nice blog…:-)
but….. how do we start ? confuse 🙂
ok…as we have Harry Potter mania all around the world, let me start with my current article in “Kontan” tittled “Harry Potter Stock Index”…any comments are welcomed
Harry Potter Stock Index
Expecto Patronum !
Hari Rabu ini 25 Juli 2007, ada pemandangan yang membuat investor tersihir, saham distributor buku online, Amazone (AMZN) hanya dalam waktu satu hari meroket 25% dari angka 69 menjadi 86 dollar persahamnya padahal market sendiri hanya bergerak naik 0.5% saja. Hipotesa beberapa analis, yang memperkirakan akan ada apa-apa dengan saham Amazon ini dipicu mengkilapnya kinerja keuangan yang telah meraup keuntungan 3 kali lipat dibanding periode sebelumnya, dipuncaki dengan suksesnya penjualan buku terakhir hari Potter, menjadi terbukti adanya.
Harry potter tidak saja berhasil mengusir dementor dengan sihirnya tetapi juga telah merasuki imaji dan pikiran jutaan anak-anak sekaligus orang dewasa di seluruh dunia dari New York, London sampai Kabul, Afganishtan. Tidak kurang 325 juta eksemplar bukunya telah di terbitkan dalam 64 bahasa, sebuah penerbitan seri buku terbesar sepanjang sejarah penerbitan, mengangkat derajat sang penulis JK Rowling dari seorang single mother yang hidup hanya dengan subsidi pemerintah menjadi seorang entertainer wanita terkenal dan terkaya nomor 2 setelah Oprah Winfrey. Dan hari itu, 21 Juli 2007, kegairahan luar biasa melanda fans Harry Potter yang berkepentingan dengan penerbitan sekuel terakhir yang dinanti-nanti karena diduga menyimpan misteri bagaimana cerita 7 episode ini akan berakhir. Is he die or no?
Apakah Harry Potter juga bisa menyihir pasar modal. Sehari sebelum peluncuran buku terakhirnya Harry Potter cukup ramai di bicarakan di lantai bursa besar. Para praktisi dan pengamat pasar modal mencoba berhitung-hitung bagaimana Efek Harry Potter ini terhadap perdagangan saham hari itu dan beberapa waktu setelahnya, terutama di Bursa New York (NYSE), Nasdaq dan London Stock Exchange (LSE), bursa di negara tempat kelahiran Harry Potter. Mereka mencoba melihat seberapa besar relevansi dampak penjualan jutaan buku “Harry Potter and the Deathly Hallow” sekaligus puluhan juta pemirsa pemutaran film “Harry Potter and The Order of the Phoenix” -yang premiernya telah berlangsung beberapa waktu sebelumnya kepada saham-saham yang terkait dengan Harry Potter, meliputi para penerbit dan distributor buku, produser film, video games, assesoris permainan sampai perusahaan produsen peralatan mandi resmi Harry Potter yang semuanya telah go public selama bertahun lamanya.
Harry Potter pada hari terakhir bursa di Minggu itu menjadi salah satu tajuk utama dalam bincang pasar modal. Salah satunya ketika CEO Borders, George Jones sebuah jaringan toko buku terkemuka yang kalau kita berkunjung ke Singapura akan kita temukan salah satu cabangnya yang sangat luas dan cozy, dalam wawancaranya dengan babe of Wall Street, pembawa acara CNBC, Maria Bartiromo dalam sesi Closing Bell, Jones tidak bisa menutupi rasa senang dan optimisnya yang meletup-letup, membayangkan keuntungan dari penjualan 1.4 juta buku telah berada di depan mata , sehingga diharapkan dapat mendongkrak sahamnya.
Di tempat lain, Otoritas Nasdaq sengaja mengundang Scholastic CP, penerbit buku Harry Potter di Amerika untuk menutup sesi perdagangan di bursa Nasdaq yang dipenuhi petinggi Scholastic dan para pemenang lomba essai tentang Harry Potter yang datang dari berbagai sudut Amerika. Tidak berhenti sampai di situ euphorianya, salah satu situs terkemuka bagi investor saham, http://www.stockpickr.com sengaja membuat portfolio Harry Potter Stock index (HPSI) dengan underlying saham-saham yang terkait dengan aktifitas Harry Potter. Tak kurang ada belasan saham yang relevan masuk ke dalamnya. Blomsburry (kode perdagangan: BMBYF), Penerbit Harry Potter di Inggris) kemudian Scholastic CP (SCHL), penerbit utama buku Harry Potter di Amerika, Time Warner (TWX), pembuat film-filmnya HP, Amazon (AMZ), distributor buku HP tersukses , salah satu dari 3 saham sejenis di luar Barnes & Noble dan Borders, kemudian juga Mattel (MAT), produsen pernak-pernik permainan HP, Fossil (FOSL) sebagai Jam resmi HP, Johson & Hoh (Penyedia peralatan mandi resmi HP) dan beberapa saham lainya. Bagaimana kinerja indeks ini dibandingkan indeks-indeks yang lain?
Seperti yang dapat kita lihat, performance Dow Jones yang sebenarnya sudah sangat moncer 11 persen lebih dalam waktu kurang lebih setengah setahun ternyata berhasil dikalahkan oleh Portfolio Harry Potter ini. HPSI outperformed Dowjones dengan 13.5%. Sayang seribu sayang. Momen peluncuran buku tersebut datang bersamaan dengan koreksi teknikal pasar terhadap index yang memang telah diperkirakan sepat atau lambat akan terjadi, setelah baru saja Dow Jones Industrial Index (DJIA) mecetak angka psikologis baru 14,000 dan selama tahun 2007 saja telah menangguk untung 10% lebih, sehingga koreksi mejadi suatu kenyataan yang tidak terelakkan DI tengah haru biru HP, Indeks justru tumbang cukup dalam.. 202 point atau 1% lebih hanya dalam sehari itu saja, jum’at 20 Juli 2007, Menyebabkan indeks kembali ke level 13 ribuan.. Sebagian besar saham bertumbangan tidak terkecuali saham-saham “harry potter” tersebut, Nampaknya dementor sedang berkeliaran di bursa, meyerap energi bahagia para pelaku pasar dan mencari buronan-buroan yang terlepas, dan hari itu buronan-buronan tersebut bernama koreksi teknikal dan laporan keuangan beberapa emiten utama yang tidak memenuhi ekspekektasi, salah satunya Caterpillar meyebabkan sahamnya drop drastis 4% dan beberapa lainnya. Untungnya sehari sesudahnya di hari pembukaan senin, seiring dengan kenaikan harga-harga saham yang mengembalikan indeks ke angka psikologis 14.000 , telah mendongkrak kembali HPSI ini.
Semua kenyataan di atas memberikan semacam kesimpulan awal bahwa memang pedapatan cukup signifikan dapat diraih dari penjualan buku atau peluncuran film bagi saham-saham yang terkait dengan Harry Potter , juga pemasukan cukup besar bagi Scholastic misalnya utuk buybuck sebagian sahamya melalui Deutsche Bank. Tetapi ternyata tidak cukup memiliki magis dalam bekerja melawan pasar. Memang di arena yang lain, ajang simulasi games Hollywood Stock Excnge yang berisikan 1.4 juta pedagang saham semu. Perburuaan saham-saham Harry begitu menggilanya sehingga banyak pemain yang sengaja menjual saham-saham lainnya untuk dapat membeli saham Harry Potter . Tetapi ternyata di pasar saham sesungguhnya, Harry Potter memang mampu bernampilan lebih baik dari pasar tetapi tidak sampai bisa menyihirnya. Sekali lagi sebuah pembuktian bahwa tidak ada satupun yang dapat melawan pasar meski dengan tongkat ajaib Harry Potter sekalipun.
Sayangnya jaringan Border belum mendarat di Indonesia, sementara QB, Aksara, Gramedia, belum ada rencana untuk melepas kepemilikannya di pasar saham. Juga ternyata euphoria antrian ratusan bahkan ribuan orang untuk memperoleh buku terakhir tidak ditemukan di kota-kota besar di Indonesia, hari Sabtu kemarin, penulis dapat memperolehnya dengan mudah, tanpa antrian, tanpa desak-desakan. Alasan belum keluarnya edisi berbahasa Indonesia mejadi salah satu pemicunya sehingga efeknya terhadap bursa Jakarta yang terus joss entah sampai kapan, tidak terasa terlalu besar.
Lumos Maxima !
Keep posting, Keep up dating… 🙂
Assalamu’alaikum!
Luar biasa Pak Ubai blog-nya. Enjoy reading your thought pieces. It’s brilliant! Foto-fotonya Rosa mah juga sangat artistik. Keep on posting man! Puasa kan elo di sana?
The power of community Pak, ini trend marketing dimasa ini dan masa mendatang.