Feeds:
Posts
Comments

Archive for November 20th, 2007

Casino Royale

Image Hosted by ImageShack.us

 

 

Do you believe in God Mr Le Chiffre ?
No, I believe in a reasonable rate of return

 

Sudahkah anda menyaksikan film 007 yang terakhir, Casino Royale? Film ini menurut kritikus film adalah yang terbaik dari seri Bond yang ada selama ini setelah Goldfinger (1964). Berbeda dengan film-film sebelumnya, film James Bond kali ini punya nuansa yang lain bagi penulis. Bukan soal aktor utama, Daniel Craig yang pada awalnya banyak mengundang kontroversi karena dianggap kurang cocok untuk menampilkan sosok 007, atau kisah spionasenya yang menaikkan adrenalin begitu pula perangkat pendukung kegiatan Bond yang super canggih atau kiprah para gadis Bond yang “mengundang”, tetapi kali ini justru dengan saratnya unsur trik-trik keuangan dan pasar modal yang telah menghidupkan skenario film betotan sutradara Martin Campbell ini, dari cerita tentang berseliwerannya uang “panas” hasil korupsi dan pencucian uang, lika liku kehidupan Private Banker yang memfokuskan diri di pengumpulan dana terorisme, mekanisme short selling saham, fungsi kustodian bank dan investasi pada instrumen yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan belakangan ini, option.

Singkat kata, diceritakan bahwa tokoh Mr Le Chiffre (Mr angka dalam bahasa Perancis yang diperankan dengan sangat apik oleh aktor Mads Mikkelsen) adalah seorang private banker kelas kakap yang pada suatu saat mengelola dana panas dari nasabah di Mbale Uganda, yang juga seorang pembuat bom. Mr LeChiffre menempatkan dana yang dititipkan nasabah sebesar 100 juta dollar untuk diinvestasikan dengan melakukan shortselling saham perusahaan penerbangan, skyfleet dan pada saat yang sama membeli kontrak put option (hak untuk menjual instrumen keuangan tertentu pada harga tertentu-pada strike price- dan waktu tertentu di masa depan) dengan underlying saham penerbangan skyfleet tersebut. Dalam hal ini jenis instrumen yang dipilih adalah put option yang berjenis European option karena excersise dilakukan pada saat jatuh tempo.

Kemudian demi menangguk keuntungan luar bisa, dia mencoba merekayasanya dengan percobaan penggagalan peluncuran prototype pesawat dengan harapan harga saham perusahaan akan jatuh sehingga dia menangguk untung. Apa yang terjadi kemudian? Percobaan tersebut digagalkan Bond, alih-alih meraup capital gain dari short sell dan keuntungan dari kontrak option- sebesar K(Strike price) minus ST(harga saham pada saat kontrak expire) dikalikan dengan jumlah kontrak option yang dibeli-yang maksimum, Mr le Chiffre justru rugi ratusan juta dollar karena saham perusahaan terus naik seperti yang diperkirakan banyak analis.

Di tengah kepanikannya jika sewaktu-sewaktu si pemilik memerlukan uang itu kembali, Le Ciffres mempertaruhkan dananya di meja poker, di Casino Royale, Montenegro , dengan harapan dapat digunakannya untuk menutupi kerugian dari investasinya di pasar modal itu. Sekali lagi, harapan keuntungan ratusan juta dollar yang sudah ada di depan mata kembali digagalkan Bond, Le Chiffres harus menelan pil pahit, taruhannya bertambah besar dengan nyawa yang melayang bahkan sebelum film itu selesai .

Moral dari cerita di atas adalah memang benar adanya, sinyalemen bahwa begitu banyaknya uang panas beredar di dunia private bank, entah dari hasil korupsi, bisnis militer dan senjata, perampokan bank atau terorisme Kemudian dalam pengelolaan keuangan, pemilihan produk-produk investasi yang sesuai dengan karakter investor seharusnya menjadi tujuan pengelolaan kekayaan utama. Short selling diperlukan untuk menyemarakkan perdagangan saham, tetapi jika sudah tidak terkontrol yang ada adalah pasar modal sekedar menjadi ruang poker besar bagi para spekulator.

Selanjutnya intrumen Option yang sejatinya adalah instrumen nilai lindung yang menjaga posisi investasi nasabah pada satu instrumen investasi tertentu dan bukanlah ajang spekulasi. Mereka yang membeli option dengan underlying saham bisanya adalah mereka yang juga membeli saham tersebut bukan justru mereka yang mengambil posisi short atau mereka yang membeli foreign exchange adalah mereka yang memang memiliki exposure yang besar di mata uang asing, sehingga jika terjadi sesuatu dengan saham tersebut atau fluktuasi mata uang asing, kerugiannya sebagian dapat ditutupi dengan pembelian option tersebut

Masyarakat Indonesia yang senang bertransaksi saham dengan fasilitas margin trading atau mereka yang mulai menyenangi option jangan sampai memasuki episode Casino Royale ini. Setelah reksa dana dan saham sudah semakin familiar di telinga publik, kali ini giliran option yang mulai menarik perhatian dan unjuk gigi tetapi berhati-hatilah. Sekali lagi tidak ada yang salah dengan instrumen tersebut, karena toh instrumen ini sangat berbeda dengan investasi bodong semacam Qisar atau Dollar Fund-nya Dressel yang menguak kisruh, tetapi ketika option mulai sekali lagi ditawarkan dengan iming-iming yang setinggi langit tanpa mengingatkan potensi kerugian yang mungkin diperoleh, akan sama kasusnya dengan menggembar-gemborkan “kesaktian” reksadana misalnya yang selalu diperkenalkan sebagai instrumen yang lebih baik dari deposito tanpa memberitahu bahwa resikonya juga relatif lebih tinggi, termasuk informasi reksa dana pendapatan tetap bisa memberikan pendapatan yang sama sekali jauh dari tetap, bahkan minus , Karena tanpa keterbukaan semacam itu, kita mengulangi kesalahan yang sama, terjadi ekspektasi yang timpang antara nasabah dan pemasar, yang pada saat-saat tertentu bisa meledak,

Mudah-mudahan kita belajar dari kasus-kasus yang sudah ada, jangan kita tenggelam dengan option yang salah dimengerti, sebab kalau diurut-urutkan , intrumen ini memiliki fungsi utama dalam hal risk management selanjutnya baru untuk alat investasi dan spkeluasi adalah yang terakhir. Sekarang, masyarakat seolah-olah langsung dibawa ke ajang spekulasi dengan iming-iming setinggi langit Yang perlu diingat ketika tertarik dengan instrumen seperti option atau instrumen derivative lainnya adalah potensi kerugian yang mungkin terjadi (lihat tulisan penulis “risiko derivative”, Kontan 22 Mei 2007) ingat LTCM yang membawa jutaan dollar kerugian bagi investor, kasus Baring yang membawa Nick Lesson ke penjara bahkan dalam kasus Casino Royale, menjempu tokoh Le Chiffres ke gerbang kematian.

Bersikap lebih fair dengan memberikan informasi yang seimbang antara potensi return dan resiko yang dimiliki oleh option adalah kewajiban para pemasar dan hak asasi investor, bagi nasabah selalu senantiasalah bersifat kritis dengan paradigma bahwa tidak ada shortcut untuk mempeoleh keuntungan yang tinggi tanpa ada resiko dibalik supaya kita tidak terus menerus mengulangi kesalahan yang sama. Become very rich overnight? Come on….give me a break. Sudah benar apa yang akan dilakukan oleh Bapepam-LK untuk menertibkan kegiatan shortselling yang terkesan tidak terkontrol, masih ditunggu inisatif untuk soal option.

Dan bagi para penggemar film James Bond, ini film yang penulis sangat rekomendasikan untuk ditonton, hampir tanpa cacat. Memang akan ada sebagian yang kecewa dengan pemilihan aktor atau kehilangan sosok bond girl seperti Ursula andress atau Halle Berry atau kehilangan musik memikat seperti The Living Daylight- nya a-ha atau “A View to a Kill-nya” Duran Duran, tetapi kita sesungguhnya dapat kembali melihat film Bond yang kembali ke “khittah”, lebih fokus pada suspense yang total, intelek dan faktual ketimbang pernak-pernik lainnya.

(Swa Sembada, Oktober, 2007)

Read Full Post »