Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘People’ Category

Franz Graf Von Magnis

15 tahun yang lalu seorang lelaki berkacamata dengan pandangan teduh, berpenampilan sederhana, bertutur kata halus masuk ke ruang kelas memperkenalkan Niccolo Machiavelli. Tentu tidak untuk mengikutinya, karena apa yang dijalaninya sehari-hari adalah segala tesis yang berkebalikan dengan semua yang dikatakan Machiavelli. Hidup yang tidak menghalalkan segala cara, sukses yang tidak harus mencelakakan orang lain, hidup yang beretika atau menurutnya hidup yang berkelas.

 

Ini awal ketertarikan gue sama sosok ini, di luar Mudji sutrisno, Frans Graf Von Magnis aka Romo Magnis adalah dua pengajar yang “asik banget” di program kuliah malam extra di sebuah kampus di bilangan salemba, runtun, knowledgable, keras tanpa harus memaki, lembut tetapi artikulatif. Membawa filsafat serasa membaca “Cintapuccino”, Bukunya “etika politik” selalu tersimpan apik di tas selain “Caping” GM, “mangan ora mangan, ngumpul” Umar Khayam, “desperately seeking paradise”Ziauddin Zardar, dan “Jendela jendela” Fira Basuki 🙂

Hanya saja ada selalu sangsi karena di sini ucapan dan perbuatan kadang tidak berjalan dengan seiring. Mulutmu masih menjadi harimaumu.

Tetapi hari ini, selalu ada pengecualian atas stigma, etika yang senantiasa diajarkannya itu pula yang membawanya menolak segala penghargaan yang mengusik nurani biarpun harus kehilangan ratusan juta rupiah, karena tanyanya banyak dimiliki orang banyak, kok ya bikin ribuan warga “nelongso” tapi masih bisa tidur enak ya, lepas dari alasan apapun untuk membela diri.

Mengingat Magnis Suseno selalu membuat hari kemerdakaan sebagai sebuah hari yang “memerdekakan”. Setidaknya kita masih memiliki hari esok…

Read Full Post »